25/06/2013

Ok, ane sadar kalau belum apa-apa udah post Lesson 26 atau buat yang belum tau, ini adalah chapter 26 dari Fanfic 'The Lost Story'. Akan ane update beberapa post yang penting setelah ane punya cukup banyak waktu, jadi untuk sekarang silahkan nikmati chapter ini dulu~

Lesson 26 : Cinta itu tidak tahu arah
Orang bilang 'cinta' itu adalah bagian dari hidup
Tapi tidak pernah ada yang tahu, apa 'fungsi' sebenarnya cinta bagi seseorang
Dan dalam hal apakah, cinta menjadi 'bagian' hidup seseorang

Tapi, apakah orang-orang berusaha tahu akan hal itu?
Untuk apa kita cari tahu? Meski kita tidak tahu apa itu 'cinta'
Setidaknya, kita bisa menyebut sesuatu yang suatu saat kita rasakan
Sebagai rasa 'cinta'

--------------------------------------------------------

{Train} 05.30
Kereta melaju dengan cepat
Langit yang masih diterangi beberapa bintang
Dan juga salju yang mulai turun perlahan

"Tunggulah aku..."
"Sebentar lagi, aku akan bisa bertemu denganmu lagi..."

Bibirnya bergerak
Dan nama seseorang keluar dari biri wanita itu
Dan disaat itu pula
Matahari menampakan sinarnya

{Nakama BaseCamp} 07.00
Ralf sedang membaca koran
Seperti biasa, ditemani secangkir kopi luwak (Tunggu, kopi luwak itu mahal kan?)

slurrpp* Kopi yang panas itu dia sruput sedikit

"Sejak kejadian dengan Jack berakhir, semuanya kembali normal. Perampokan di super market itu pun kelihatannya sudah tidak menjadi perbincangan lagi." Pikir Ralf, sambil membuka satu per satu halaman koran.

"Sluurrpp PRUUTT!!" Kopi itu tersembur

Dia membaca sebuah berita yang cukup mengejutkan

" 'Detektif kota Farki ditemukan koma disebuah loker di ruang kantornya. Sementara ini, pihak polisi masih menyelediki kasus yang menimpa detektif ini.'...... Shin pasti melakukan ini...." ucap ralf yakin

"Hmm? 'Korban disumbat mulutnya dengan kaos kaki ber-merk Azizas berwarna hitam yang sangat bau' TUNGGU! Itu kan kaos kaki ku!! Pantas saja sebelahnya hilang!!" Kaget Ralf

" 'Sampai sekarang, detektif Xin masih belum ingat siapa pelaku yang membuat dia koma selama beberapa hari.' Baguslah kalau begitu, aku tidak mau berurusan dengan polisi." Ucap Ralf lega

"Ah, Ralf-kun, kebetulan sekali." Rin datang

"Ada apa Rin-chan?"

"Yah, aku mau menyerahkan hasil cek keuangan bulanan kita. Dan sepertinya..." Rin menyerahkan secarik kertas pada Ralf

"Hmm?" Ralf melihat isi kertas itu. Dan tertulis '-400.000 Peso'

"EEEHHH!!?? Kenapa kita punya hutang sebesar ini!? Rin-cha-...." Rin sudah tidak ada di tempat semula

"Kakak-adik itu benar-benar bikin susah saja...." Ralf coba meredam marahnya

"Sluurrpp.... Ahh~ Kopi luwak bener-bener enak~" Ucap Ralf segera lupa akan marahnya (Sebenarnya, hutang ini karena Ralf tidak sengaja membeli kopi luwak dengan kartu kredit)

Sementara itu, di halaman depan BaseCamp....

Sreekk*sreeekk*sreekk* Lei sedang menyapu halaman depan

"???" Dia melihat seorang wanita dengan jaket berdiri di halaman depan

"Siapa dia?" Lei pun mendekati wanita itu

"Tidak salah lagi,..... pasti ada di sini." Ucap wanita itu pelan

"Nona, apa ada yang bisa aku bantu?" Lei bertanya pada wanita itu
Tapi dia tidak menjawab, hanya terlihat senyum penuh rasa senang di wajahnya.

"Halo, nona..." Saat Lei mencoba mendekatkan wajahnya ke muka wanita itu

pat* wanita itu memegang pundak Lei "Jangan ganggu aku, manusia." Suara wanita itu berubah menjadi berat

"Eh?" Lei pun sempat merasa aneh, tapi....

cklang*cklang*cklang* "!!" Tubuh Lei mulai membeku, dari pundaknya

"A-apa yang terjadi...." Lei yang masih kebingungan, melihat wanita itu sedang berjalan mendekati BaseCamp

"Ini gawat, a-aku harus.... segera......--" Dan Lei pun membeku


Lalu, di dalam BaseCamp...


Shin masih asik tidur
Ralf masih sibuk membaca koran
Mylo masih di dalam kamarnya....... entah ngapain

cklak* pintu terbuka. Wanita tadi masuk ke dalam rumah tersebut dengan tenang, seakan rumahnya sendiri.

Ralf yang sedang sangat super mega ultra konsen membaca koran, tidak mendengar bunyi tersebut. Sementara wanita itu mencari-cari seseorang.

Wanita itupun membuka pintu kamar seseorang, dan masuk ke dalamnya.

1 jam kemudian....

Ralf masih membaca koran dengan seksama. Saat dia ingin meminum kopinya lagi, kopinya sudah habis.

"Sudah habis...." diapun melipat korannya. Lalu pergi ke dapur membawa cangkir kopinya.

"Sekarang sudah jam 8 lebih, sampai kapan Shin mau tidur. Dasar orang itu..." Ucap ralf setelah melihat jam dinding di dapur

"Shin! Cepat bangun!!" Tok*tok*tok* tidak ada jawaban sama sekali

cklak* Ralf membuka pintu itu "Bangun Shin! Hari ini sarapannya daging be--...." Ralf terkejut melihat keadaan di dalam sana

BRAK* Pintu ditutup agak keras

"Shin..... aku tahu kau itu tidak pernah punya pacar.... sama seperti aku......."

"TAPI KENAPA KAU MENYEWA SEORANG **K!!??" Teriak Ralf dalam batin

"Aku pikir kita ini akan menjadi jomblo selamanya di fanfic ini, tapi kenapa kau melakukan hal ini Shin!? Aku tidak rela.... aku tidak rela kau tidur dengan wanita lain sebelum aku melakukannyaaaa!!!" Perjaka mode : ON

brak*brak*brak*brak* ralf hanya tertunduk sambil memukul-mukul pintu kamar Shin

"Ada apa Ralf? Ribut-ribut sendiri..." Mylo datang menghampiri, namun Ralf tidak memberi jawaban, dia masih murung

"Kenapa dengan Shin? Apa dia susah dibangunkan? Biar aku saja yang bangunin dia!" Mylo pun mengeluarkan sebuah petasan.

grep* Ralf mencengkram kedua pundak Mylo

"Jangan lakukan itu.... Tidak, lebih tepatnya jangan pernah masuk ke dalam kamar ini... kau masih kecil, jangan pernah masuk ke dalam dunia yang berbahaya ini...." Ucap Ralf seperti sudah tidak ada jiwa dalam tubuhnya

Sayangnya, Mylo itu anak kecil, dan anak kecil itu selalu.....

Cwing* mata Mylo bersinar
BRAK* Mylo mendobrak pintu kamar itu

"Hei Shin!! Cepat bangun!! Nanti daging un--....." Mylo hanya terdiam.

ckalk* pintu itu kembali ditutup
tap*tap*tap*tap* Mylo berjalan pelan ke kamarnya

brak*cklek* Mylo mengunci pintu kamarnya
stab*stab*stab*stab* bunyi jerami ditusuk sesuatu

"HENTIKAN ITU MYLO! SHIN MUNGKIN HANYA HILAF! Dan kau itu seharusnya tidak bisa menggunakan boneka voodo! Aku tahu sapper selalu bisa menangkal kombo sha-troop! Tapi kau tidak boleh sampai jadi gila seperti itu!!" brak*brak*brak* Ralf menggedor-gedor pintu kamar Mylo

Setelah mereka berdua tenang......

"Hei Ralf, yang aku lihat itu bukan ilusi kan? Aku tidak melihat ilusi kan!?" ucap mylo tidak sabaran

"Aku malah berharap itu semua hanya ilusi. Seperti yang biasa De*** kokbuset lakukan." Komen Ralf

Mereka hanya berdiri di depan pintu kamar Shin
Tanpa tahu apa yang harus mereka lakukan

"Jadi.... setelah kita membuka pintu ini, apa yang akan kita lakukan?" tanya Ralf

"Kita *******, ***** lalu meng****** dia, dan terakhir kita ***** *******nya" Ucap Mylo dengan mata kosong

"Maaf, tapi jangan katakan hal seperti itu. Bisa-bisa kita kena banned di forum ini." ucap Ralf

"Dengar Mylo, pertama kita harus tahu dulu siapa sebenarnya wanita itu. Bisa saja dia itu saudara dekat shin, atau mungkin teman masa kecilnya." ucap Ralf

"Tapi Ralf, meski dia itu saudaranya ataupun teman masa kecilnya ataupun temannya di masa depan, lelaki dan wanita tidur bersama itu tidak boleh!! Itu melanggar etika kelompok IJO LUMUT kita!!" Teriak Mylo

"IJO LUMUT? Apaan tuh? Dan sejak kapan aku jadi anggota kelompok itu!?" Ralf bertanya-tanya

"Sudahlah, kita coba saja bangunkan mereka. Lalu kita tanya mereka beberapa hal."

"Seperti 'apa kau sudah menghamilinya?', 'kapan kalian pertama kali nge*****?' atau mungkin 'gaya ****** seperti apa yang kalian lakukan?' mungkin begitu."

"AKU MOHON HENTIKAN!! Fanfic ini bisa-bisa jadi benar-benar vulgar dan kena banned kalau terlalu banyak kalimat yang kena sensor!!" teriak Ralf

"Haahh... Aku buka pintunya yah?" tanya Ralf pada Mylo

Sementara itu Mylo hanya ngebacod gak jelas, seakan membaca mantra kutukan

cklak*kreeett* pintu pun mereka buka
Dan yang mereka lihat sudah 'lebih dari cukup'
braakk* pintu kembali mereka tutup

"Mylo... kau tahu... aku merasa aku sudah punya penyesalan terbesar dalam hidupku...."

"Kebetulan sekali.... aku juga merasa..... hidup ini tidak ada artinya lagi..."

Beberapa saat kemudian....

Shin masih tertidur di kamarnya dengan tenang
hup* dia pun terbangun dengan mata masih setengah terbuka

"Hooaammzz....." srek*srek* Shin menguap sambil menggaruk-garuk bokongnya

Dia bangun, merapikan bajunya, memakai topi bambunya, tanpa merasa ada sesuatu yang aneh

cklak* "Pagi....." Shin keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur

breg* "Biar aku cek..... Roti masih ada..... selai kacang juga masih ada...." Shin mengambil sebungkus roti tawar dan juga sekaleng selai kacang dari lemari pendingin

"Oh Ralf, sedang apa kau, daritadi duduk saja?" Ucap Shin ketika melihat Ralf hanya duduk di meja makan sambil tertunduk

"Hei... Shin...." ucap Ralf pelan

"Hmm? Apa?" ucap Shin sambil memakan rotinya

"Kita itu.... teman kan...?"

"Apa yang kau bicarakan? Bukannya itu sudah jelas."

"Yah... kelihatannya memang begitu...."
"Shin.... jika aku punya rahasia dan tidak mau memberitahukannya padamu... apa kau akan marah...?"

"Untuk apa aku marah? Meski itu teman, suami istri, ataupun keluarga, jika kita punya rahasia yang sangat kita tidak ingin orang lain tahu, tidak ada salahnya kan?"

"Kau ada benarnya juga yah......"

"Tentu!" Shin pun selesai makan rotinya

"Tapi......." pat* Ralf pun memegang pundak shin dari belakang

"Aku punya jalan pikiran lain tentang hal itu!!" Ralf pun siap mengayunkan sabitnya

"HIEEE!!!" swuush* brak* sabit ralf hanya menghancurkan kursi

"O-oi ralf! Kau kenapa!?"

"Kenapa kau tidak coba cari tau sendiri...? Kihihihihihi!!" tawa ralf terdengar sangat mencekam

greb* kaki shin terasa dipegang oleh sesuatu

"Kau tidak akan bisa lari lagi, MUHAHAHAHAHAHAHAH!!" tawa mylo terdengar sangat aneh

"He-hei apa maksud kalian!?" terlihat ralf siap mengayunkan sabitnya

"Hentikan!! Apa salahku!? Hentikan!! Aku mohon!! HENTIKAN!!!" swuusshh* sabit pun diayunkan

Frewwssngg*  Tirai ditutup, membuat ruangan menjadi gelap gulita
Lilin dinyalakan, bagaikan menjadi matahari kecil di ruangan itu
Dan seseorang, diikat di sebuah balok kayu

TAK*TAK* bunyi palu kayu yang dipukul

"Tertuduh, Shinsuke Sheho, telah melanggar UUJ (Undang-Undang Jomblo) pasal C ayat 13" Ucap Ralf dengan pakaian hakim

"APA MAKSUD KALIAN DENGAN UUJ!? DAN KENAPA AKU DIIKAT DI BALOK KAYU INI!!?? LEPASKAN AKU!!" Berontak Shin

"Tidak ada gunanya lagi berlagak seakan kau tidak bersalah. Karena pada akhirnya kebenaran akan terungkap. Dan sekarang juga, akan kuungkap semua kejahatan yang kau lakukan!!" Ucap Ralf sambil menunjuk ke arah Shin

"MAAF!! Tapi ini bukan cerita tentang detektif, kan!? Meski bagong mencobanya, tapi dia tetap tidak bisa membuat cerita detektif!!"

"Algojo, segera beri hukuman pemanasan untuknya." Ucap ralf dingin

"Baik!!" makhluk pendek pun mendekat ke arah shin

"Hukuman bagi seseorang, yang telah melanggar UUJ, apalagi melanggar pasal C, akan saaaanggaat~~ berat~! Apa kau tahu, apa ini?" Makhluk pendek itupun memegang sesuatu di tangannya

"I-itu!! Edisi spesial FGC MAGAZIN!! Edisi di mana kapter terlarang karangan R-Sensei, yang seharusnya tidak akan dipublikasikan, akhirnya bisa dipublikasikan dengan stok hanya 100 kopi diseluruh citadel!! EDISI PALING LANGKA YANG BAHKAN BISA SEHARGA 1 SET GUMIHO KOSPLAY!!!!!"

(Biar ane jelaskan, di salah satu FANFICnya, ada salah satu adegan yang sengaja atau mungkin memang tidak akan pernah dipublikasikan oleh R, dan ane membuat versinya sendiri~)

"Mau kau apakan majalah itu!!??" Teriak shin cemas

"Bukankah sudah jelas, sesuatu yang sanggaaatt jelas~~" Sebuah korek api pun dinyalakan di bawah majalah itu

"TIDAAAAKK!! APAPUN AKAN AKU LAKUKAN!! ASAL JANGAN BAKAR EDISI LANGKA ITUU!!" Shin mulai histeris

"Benarkah... Bila begitu...."

"Berikan aku 'bola'mu."

"MAAF!! Tapi apakau itu Mylo? Siapa kau!? Seorang psikopat yang membawa-bawa macete? Selain itu, kenapa kau ingin 'bola'ku!!??" Teriak shin

"Ahh sudahlah Ralf, tidak ada gunanya kita mengintrogasi dia. Orang yang memilih wanita jalanan hanyalah sampah." Ucap Mylo

"Bisa kau berhenti bicara seperti itu tentangku?" Shin marah

"Shin, kami hanya ingin tahu satu hal! Siapa wanita yang bersamamu di kamar itu!!?"

"Apa yang kalian bicarakan? Tidak mungkin ada cewek di kamarku, lagian aku ini bukan orang yang akan mengambil cewek jalanan begitu saja, aku ini pria jantan!!" Ucap shin bangga

"Atau kenapa? Apa kalian terlalu depresi karena terus-terusan jomblo sampai-sampai ngebayangin kalau aku punya cewek cakep? Yah! Makasih deh!! Lumayan punya cewek cakep meski cuma dikhayalan orang! Ahahahaha!!" Tawa Shin puas

"Kami tidak berkhayal shin..." ucap Ralf

"Itu benar. Lagian kalau aku berkhayal yang aku mau cewek itu sama aku sendiri!" Ucap Mylo

"Arghh sudah kubilang tidak ada cewek di kamarku ini!!" Shin pun pergi ke kamarnya lalu membuka pintu

cklek* dan saat dia membuka pintu, dia melihat sesosok gadis cantik sedang membuka pakaiannya

"Ah, ada apa Shin-sama? Kalau kamu mau masuk, setidaknya ketuk pintu dulu yah." Ucap gadis itu dengan senyum tulus di wajahnya.

brak* pintu ditutup kembali

"Ralf, Mylo, bunuh aku sekarang." Ucap Shin pasrah

"LIHAT SENDIRI KAN!? ADA WANITA CANTIK DI KAMARMU ITU!!" teriak Ralf

"DAN APA-APAAN DIA MEMANGGILMU 'SHIN-SAMA'!? APA KAU MEMBUAT DIA MENJADI BUDAKMU ATAU APA!?" teriak Mylo

"MANA AKU TAHU!! Cewek itu siapa aku juga tidak tahu!!" teriak Shin lagi

"Haahh dasar cowok, ngeliat cewek telanjang aja udah ribut begini." nampak Rin berdiri di dekat mereka

"Sejak kapan kau ada di sini, Rin? Dan kalau kau melihat cowok telanjang juga pasti akan ribut sendiri, kan?" tanya Shin

"Itu tidak penting. Yang lebih penting, daripada kalian ribut begini terus, kenapa tidak tanya langsung saja ama cewek tadi? Kalian itu bodoh?" ledek Rin, sementara ketiga cowok jomblo itu hanya bisa tersakiti hati dan pikirannya

Dan beberapa menit kemudian....

Merekapun duduk di sofa yang berhadapan
Gadis itu hanya duduk manis sambil tersenyum
Sementara trio jomblo sudah siap dengan berbagai macam pertanyaan

"Salam kenal, namaku Kokori." Ucap gadis itu sambil membungkuk

"Jadi.... Kokori.... -chan?" Tanya Ralf

"Iya?"

"Kenapa kau datang kemari dan tiba-tiba saja masuk ke rumah kami? Itu tidak sopan."

"Ah, aku kan sudah masuk dari pintu depan, hanya saja saat itu aku lihat ada orang yang sedang membaca koran dengan sangat serius, dan aku tidak mau mengganggunya jadi aku lewat saja."

"A-Ah... begitu... kah?" Ralf menyadari kesalahannya

"Namamu Kokori kan? Kenapa kau masuk ke kamarku begitu saja? Itu tidak sopan." Ucap Shin

"Karena aku ingin bertemu denganmu~~ Shin-sama~~!" Ucapnya malu-malu

"Dengar yah, aku tidak tau siapa kau dan kenapa juga kau tahu namaku?"

"Ahh kenapa kamu bisa lupa? Apa kamu tidak ingat, dimalam itu, saat kamu berjalan di dekat stasiun lalu....." Kotori memulai Flashback

"Woy dia belum apa-apa dah mulai flashback aja, dan kenapa aku ada di stasiun!? Aku tidak pernah ke sana!!"

{Flashback - Kokori Version}

Saat itu, di akhir bulan desember, salju turun perlahan, menyelimuti seluruh kota, sehingga berwarna putih bersih
Aku berdiri di depan stasiun, sambil terus menjaga diriku tetap hangat
Dengan memakan ban cabe level 20

"Woi woi kenapa ceritanya makin ngaco!? Dan aku pikir kau itu wanita salju, lalu kenapa kau ingin menjaga dirimu tetap hangat!? Dan jangan lakukan narator seenaknya!!" Protes Shin

Ban cabe level 20 yang aku makan terasa sangat pedas, membuat mulut dan tubuhku serasa meleleleh

"Tubuhmu memang meleleh!! Kau itu wanita salju, kan!? Harusnya kau itu suka dingin, kan!?"

Aku merasa kesepian sekali, Ban cabe level 20 yang aku makan sudah hampir habis, aku merasa sangat, sangat kesepian, aku ingin ada seseorang yang bisa mengisi kekosongan ini

"HENTIKAN TENTANG BAN CABE!! AKU TAU BAGONG SANGAT INGIN MENCOBANYA JADI HENTIKAN!!"

Saat itulah, aku bertemu dengannya.
Pria yang memakai sweater warna coklat, topi bambunya yang terasa tajam menusuk hatiku, tapi yang lebih memukai.
Wajahnya yang seperti bersinar, tatapan matanya yang tajam, dan senyumnya yang hangat, membuat hatiku benar-benar melelh

"Itu bukan Shin." Ucap Ralf masuk dalam flashback

"Benar! Shin itu cuma petani yang kebetulan punya cakar besi!!" Mylo juga ikut dalam flashback

"BISA KALIAN BERHENTI MEMBERI KOMEN YANG GAK PERLU!!?? DAN SEGERA HENTIKAN FLASHBACK INI! Aku tidak peduli pria super ganteng itu aku atau tidak (meski sebenarnya aku berharap iya) yang jelas aku ini tidak mengenalmuuuu!!!!" Flashback-pun berhenti dengan teriakan Shin

"Ah... Sudah kuduga...."

"Shin-sama memang....... Tidak ingat padaku...." Suara Kokori mulai mengecil, dan wajahnya menunduk murung

"E-eh...?" Shin cuma merasa aneh tiba-tiba saja ada wanita murung di depan matanya, seakan ini adalah salahnya


"Lihat dia, Mylo-kun! Ada cowok membuat wanita menangis!" Ucap Ralf seperti ibu-ibu arisan

"Aduh ia! Ihh, aku gak mau deh punya cowok kayak dia, Ralf-kun!" Ucap Mylo seperti ibu-ibu baru tau pesbuk

"Aku mohon, hentikan omongan kalian.... Aku sudah capek teriak pake caps lock terus...."

"Kalau begitu!!" Kokori pun berdiri dari sofa

"Aku akan melakukan cara apapun untuk membuat Shin-sama ingat padaku!!" Teriak Kotori sambil menunjuk Shin

"Tenang dulu, sebelum itu, apa kau benar-benar yakin aku ini orang yang kau cari? Aku ini memang bodoh tapi aku bukan orang yang pelupa." Ucap Shin

"Tenang saja Shin-sama! Aku tau cara yang paling mudah untuk mendapatkan ingatanmu kembali!!"

"Jangan bilang kalau kau mau memukul kepalaku dengan benda semacam palu, atau menyuruhku menjadi kelinci percobaan eksperimen terbaru milik profesor?"

"Shin-sama, kau tidak bisa membaca pikiran, kan?"

"Sudahlah, jika aku pernah bertemu denganmu lalu aku tidak ingat apa masalahnya? Aku mungkin mengatakan sesuatu yang penting atau sesuatu yang penting kepadamu saat bertemu denganmu, tapi itu semua sudah jadi masa lalu."

"Kalau kau mau, mulai saja yang baru dari sekarang. Anggap saja ini pertemuan pertama kita, apa susahnya sih."

"Kalau begitu........" Kokori pun sedikit gemetar
Kata-kata yang ingin dia ucapkan sulit keluar dari mulutnya
Dia mengambil napas dalam-dalam, dan mempersiapkan dirinya

"PERGI KENCAN DENGANKU!!!" Teriak Kokori sekencang-kencangnya

"Maaf, aku menolak." Shin membalas dengan cepat

"Kalau begitu....."

"Akan aku beli Shin-sama dengan 290.000 peso! Deal or no deal?"

"Deal" Ucap Ralf sambil menjabat tangan Kokori

"APA YANG KALIAN LAKUKAN ITU SAMA SAJA DENGAN PENJUALAN MANUSIA!! ITU MELANGGAR HAM!!" Teriak Shin

"Selain itu Ralf, beraninya kau menukarku dengan uang 290.000 peso saja, jaman sekarang uang segitu gak bisa dipake buat beli spes troper armor di market!"

"Shin, yang aku lakukan hanya menerima request dari Kokori, dia ingin kencan denganmu, dan ini bayaran yang aku terima. Mau tidak mau, kau harus kencan dengannya untuk hari ini saja. Kita ini Guild, dan semua request harus kita terima, jika uang sudah kita dapat."

"Ayo kita mulai kencan kita! Shin-sama!!" Kokori pun menyeret Shin keluar

"Sialan kau Ralf!! Aku tidak peduli lagi dengan guild ini!! AKAN AKU BALAS KAAAUU!!"

Brak* Shin dan Kokori pun pergi menuju kencan pertama mereka

"Ok, ayo Mylo, kita juga pergi." Ucap Ralf

"Eh, kemana?"

"Tentu saja mengawasi kencan Shin, apa kau membiarkan anggota Aliansi Jomblo kita hilang begitu saja?"

"Aku pikir itu cuma sesuatu yang kita buat-buat saja.... Tapi, ok aja. Kayaknya bakalan seru nih!"

"Selain itu, ada sesuatu yang aneh dengan Kokori. Aku yakin, dia punya sesuatu yang dia sembunyikan, sesuatu yang sangat penting."

End of Lesson 26

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Selamat Datang~!

Chat

- Copyright © KTS Project | Powered by Blogger | Template by Johanes Djogan Edited by Yazhiko-